Selasa, 04 Juli 2017

Syarat Mengubah Rumah Tinggal Biasa Jadi Homestay


Untuk meningkatkan nilai produktif rumah tinggal biasa secara ekonomi, anda dapat mengubah fungsi peruntukannya menjadi homestay bersewa harian. Asal kondisi rumahnya memenuhi syarat, mudah dan sederhana melakukannya. Tentu saja rumah dimaksud harus dilakukan perubahan, renovasi dan penyesuaian dengan fungsinya sebagai commercial building, istilahnya. Fungsi baru dari sisi tata ruang, penataan perabot, juga tampilan eksterior yang lebih akomodatif dan nyaman untuk tamu inap yang menempati.

Secara umum, rumah tinggal biasa, sebagaimana kebanyakan dijumpai, peruangannya menggunakan pola standar. Berurutan dari ruang tamu, ruang keluarga, lalu ruang makan berada di ujung atau di sisi samping agak ke dalam, dari lajur depan untuk jenis bangunan satu lantai. Pada bangunan dua lantai, ruang keluarga rumah tinggal biasa, umumnya disiapkan di latai dua untuk alasan privasi keluarga.
Perbedaan kental yang bisa dipelajari antara commercial buliding dan residential building dari objek rumah adalah pada proporsi ruangannya. Meski tidak definitif, bangunan yang dirancang dengan tata ruang terbuka, lebih banyak menyediakan area interaksi bagi penghuninya, bisa dikategorikan atau diberi embel-embel sebagai jenis commercial building. Homestay sebagai fungsi baru atas rumah yang tadinya menjadi tempat tinggal biasa, memerlukan rekonstruksi peruangan dengan lebih banyak ruang terbuka.

Berikut ini adalah panduan mudah yang bisa anda jadikan referensi untuk mengubah, mengalihfungsikan, merancang bangunan baru atau bahkan mencari rumah yang memenuhi ketentuan untuk dijadikan homestay bersewa harian:
·         Lokasi rumah berada di tengah kota, atau jika lokasinya ketepatan berada di pinggiran, setidaknya kurang dari radius 3 Km dari pusat kota.
·         Lebar jalan depan rumah yang menjadi akses masuk lebih dari 6 meter, bisa berpapasan dua mobil.
·         Lingkungan sekitarnya cukup ramai, mengesankan daerah yang kondusif, tidak kumuh dan gampang dijangkau.
·         Usia bangunannya tidak lebih dari 10 tahun, khusus untuk bangunan rumah bersejarah seperti bangunan belanda yang banyak ditemukan di pusat kota, atau bangunan dengan kualitas dan rancangan arsitektur khusus, ketentuan ini tak berlaku.
·         Rumahnya memilki 3 kamar atau lebih, dengan luasan kamar minimal 3×4 meter persegi. Jika tersedia kamar mandi dalam malah lebih baik.
·         Penataan ruangnya proporsional, antara ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan letak dapur. Jika ternyata penataan ruangnya sudah kadung tidak ideal, masih ada opsi untuk merombaknya berdasar advice arisitek.
·         Halaman rumahnya cukup lapang, minimal ada jarak 2.5 meter dari teras depan ke pagar depan.
·         Terdapat garasi mobil atau carport yang lapang untuk parkir dengan tingkat keamanan terjaga.
·         Legalitas rumahnya lengkap, termasuk kemudahan memperoleh izin lingkungan/HO untuk homestay.

Jika spesifikasi rumah di atas terpenuhi, maka secara teknis rumah tinggal biasa tersebut layak dijadikan homestay. Agenda berikutnya tinggal bagaimana menjalankan operasional dan manajemen pengelolaanya secara optimal. Mudah dilakukan dan memiliki potensi bisnis yang amat menguntungkan. Soal pengelolaan manajemen pun, jika merasa kesulitan mengelola sendiri, dengan mudah mendapatkan kerjasama dari jaringan pengelola homestay yang telah berpengalaman.

0 komentar:

Posting Komentar