Untuk meningkatkan nilai produktif rumah tinggal biasa
secara ekonomi, anda dapat mengubah fungsi peruntukannya menjadi homestay
bersewa harian. Asal kondisi rumahnya memenuhi syarat, mudah dan sederhana
melakukannya. Tentu saja rumah dimaksud harus dilakukan perubahan, renovasi dan
penyesuaian dengan fungsinya sebagai commercial building,
istilahnya. Fungsi baru dari sisi tata ruang, penataan perabot, juga tampilan
eksterior yang lebih akomodatif dan nyaman untuk tamu inap yang menempati.
Secara umum, rumah tinggal biasa, sebagaimana
kebanyakan dijumpai, peruangannya menggunakan pola standar. Berurutan dari
ruang tamu, ruang keluarga, lalu ruang makan berada di ujung atau di sisi
samping agak ke dalam, dari lajur depan untuk jenis bangunan satu lantai. Pada
bangunan dua lantai, ruang keluarga rumah tinggal biasa, umumnya disiapkan di
latai dua untuk alasan privasi keluarga.
Perbedaan kental yang bisa dipelajari antara commercial buliding dan residential building dari objek rumah adalah pada
proporsi ruangannya. Meski tidak definitif, bangunan yang dirancang dengan tata
ruang terbuka, lebih banyak menyediakan area interaksi bagi penghuninya, bisa
dikategorikan atau diberi embel-embel sebagai jenis commercial building. Homestay sebagai fungsi baru atas
rumah yang tadinya menjadi tempat tinggal biasa, memerlukan rekonstruksi
peruangan dengan lebih banyak ruang terbuka.
Berikut ini adalah panduan mudah yang bisa anda
jadikan referensi untuk mengubah, mengalihfungsikan, merancang bangunan baru
atau bahkan mencari rumah yang memenuhi ketentuan untuk dijadikan homestay
bersewa harian:
·
Lokasi rumah berada di tengah kota, atau jika
lokasinya ketepatan berada di pinggiran, setidaknya kurang dari radius 3 Km
dari pusat kota.
·
Lebar jalan depan rumah yang menjadi akses masuk lebih
dari 6 meter, bisa berpapasan dua mobil.
·
Lingkungan sekitarnya cukup ramai, mengesankan daerah
yang kondusif, tidak kumuh dan gampang dijangkau.
·
Usia bangunannya tidak lebih dari 10 tahun, khusus
untuk bangunan rumah bersejarah seperti bangunan belanda yang banyak ditemukan
di pusat kota, atau bangunan dengan kualitas dan rancangan arsitektur khusus,
ketentuan ini tak berlaku.
·
Rumahnya memilki 3 kamar atau lebih, dengan luasan
kamar minimal 3×4 meter persegi. Jika tersedia kamar mandi dalam malah lebih
baik.
·
Penataan ruangnya proporsional, antara ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan dan letak dapur. Jika ternyata penataan ruangnya
sudah kadung tidak ideal, masih ada opsi untuk merombaknya berdasar advice
arisitek.
·
Halaman rumahnya cukup lapang, minimal ada jarak 2.5
meter dari teras depan ke pagar depan.
·
Terdapat garasi mobil atau carport yang lapang untuk
parkir dengan tingkat keamanan terjaga.
·
Legalitas rumahnya lengkap, termasuk kemudahan
memperoleh izin lingkungan/HO untuk homestay.
Jika spesifikasi rumah di atas terpenuhi, maka secara
teknis rumah tinggal biasa tersebut layak dijadikan homestay. Agenda berikutnya
tinggal bagaimana menjalankan operasional dan manajemen pengelolaanya secara
optimal. Mudah dilakukan dan memiliki potensi bisnis yang amat menguntungkan.
Soal pengelolaan manajemen pun, jika merasa kesulitan mengelola sendiri, dengan
mudah mendapatkan kerjasama dari jaringan pengelola homestay yang telah berpengalaman.
0 komentar:
Posting Komentar